Polrestabes Surabaya bersama Pemerintah Kota Surabaya tak henti-hentinya melakukan berbagai kegiatan semata-mata menjaga stabilitas kesehatan dan ekonomi masyarakat, seperti dilaksanakannya Vaksin Masal dan pembagian bansos kepada masyarakat yang terdampak.
Kini di Surabaya beberapa masyarakat yang merupakan pekerja sektor non formal seperti pedagang kaki lima (PKL), tukang tambal ban, hingga tukang becak memilih untuk memasang bendera merah putih sebagai simbol perang melawan pandemi.
Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo mengapresiasi kegigihan masyarakat dalam berkolaborasi bersama pemerintah atasi pandemi.
Hartoyo memastikan, masyarakat tetap bisa bekerja mencukupi kebutuhan keluarga asal tetap dengan protokol kesehatan dan mentaati aturan pemerintah selama pandemi.
“Situasi memang tidak mudah. Tapi dengan kebijaksanaan pemerintah dan masyarakat, masa sulit ini akan terlewati. Bendera merah putih bisa jadi sebagai simbol perang melawan Covid 19. Sinergi antara pemerintah dengan masyarakat,”ujar Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya.
Semangat merah putih itu, menurut Hartoyo merupakan simbol semangat arek-arek Suroboyo khususnya untuk tetap bisa survive di tengah pandemi ini.
“Semangat itu harus digelorakan bersama. Jadi masyarakat tetap bisa bertahan hidup dengan bekerja sekaligus kesehatannya tetap terjaga. Dengan prokes, taat aturan pemerintah melalui kebijakan baik pusat maupun daerah, InsyaAllah pandemi ini akan segera tertangani dengan baik,” tandasnya. (Humas Polres Lumajang)